Selain itu, hutan ini juga habitat bagi ribuan spesies flora dan fauna yang banyak di antaranya langka dan unik. Bayangin kalo mereka punah, fellas, kita bakal kehilangan keragaman hayati yang sangat berharga. Nggak cuma itu, hutan hujan juga sumber obat-obatan alami yang bisa bermanfaat buat kesehatan manusia. So, upaya pelestarian itu something yang mesti kita prioritaskan, biar keberlangsungan makhluk-makhluk hidup tetap terjaga.
Melalui penguatan instrumen keuangan syariah berkelanjutan, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pelopor konservasi hutan tropis yang berbasis nilai dan berdampak world wide.
Untuk itu, penting bagi kita untuk memperhatikan konsep konservasi sumber daya laut untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Di tengah kegentingan tersebut, pendekatan keuangan syariah berkelanjutan muncul sebagai alternatif strategis dan transformatif.
“Konservasi sumber daya laut tidak hanya penting untuk keberlangsungan lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat pesisir yang bergantung pada hasil laut,” ujar Dr. Rani.
Di sisi lain, kolaborasi dengan lembaga filantropi Islam memperkuat jaringan dan skala program konservasi.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan atau menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Juga menggunakan alat penangkapan ikan yang tidak mengganggu kehidupan terumbu karang dan laut,” ungkapnya.
Konservasi laut juga berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan menjaga ekosistem laut tetap seimbang, maka berbagai spesies laut dapat terus hidup dan berkembang dengan baik.
Langkah ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar hutan dengan pendekatan berbasis pemberdayaan ekonomi.
Sebagai individu, kita juga dapat ikut berperan dalam konservasi laut. Mulai dari tidak membuang sampah plastik ke laut, mendukung kebijakan pemerintah terkait konservasi laut, hingga turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung konservasi lingkungan di hutan tropis pelestarian ekosistem laut.
Sementara itu, Blue Waqf Framework turut berperan dalam pelestarian wilayah pesisir, terutama melalui restorasi mangrove dan terumbu karang yang menjadi benteng alami terhadap perubahan iklim dan abrasi pantai.
JAKARTA, Jurnas.com — Dalam peringatan Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 April, perhatian dunia tertuju pada ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem world, khususnya deforestasi hutan tropis yang terus memburuk.
Barakuda, anggota keluarga Sphyraenidae, merupakan ikan predator mencolok yang mendiami perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dikenal dengan tubuhnya yang ramping dan rahang tangguh yang dipenuhi gigi tajam, Barakuda adalah pemburu ulung di lingkungan laut. Warna perak mereka, sering dihiasi dengan tanda gelap, memberikan kamuflase efektif saat mereka menggunakan taktik diam-diam untuk menangkap mangsa.
Langkah ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar hutan dengan pendekatan berbasis pemberdayaan ekonomi.